Tanaman padi adalah tanaman pangan penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok yang sangat di butuhkan oleh manusia.
tanaman yang dapat tumbuh subur di indonesia khususnya wilayah jawa ini memiliki nama latin Oryza sativa tanaman
yang diduga berasal dari india atau indocina ini dibawa masuk oleh
nenek moyang yang bermigrasi dari dataran asia ke wilayah indonesia
sekitar abad 1500 SM.
tanaman yang termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae ini
adalah tanaman semusim yang mempunyai akar serabut,batang pendek,
struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling
menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berwarna hijau muda
hingga hijau tua,dengan urat daun sejajar ditutupi rambut pendek dan
jarang,bagian bunga tersusun majemuk dengan tipe malai bercabang.
budidaya tanaman padi sangat mudah,namun butuh keseriusan agar dapat memperoleh hasil maksimal.
berikut adalah langkah-langkah dalam membudidayakan tanaman padi :
2. Pemilihan bibit unggul
Agar memperoleh hasil maksimal penggunaan bibit unggul bersertifikat sangat di perlukan, kita dapat mengetahui bibit padi yang baik dengan cara sebagai berikut:
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung pada keadaan lahannya. Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi.
Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang merusak tanaman.oleh karena itu pengendalian OPT harus diperhatikan.baik itu hama, gulma atau penyakit hingga hasil panen bisa maksimal.Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orong-orong, belalang, lembing, sundep,wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa (musuh alami) sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut. Sedangkah penyakit utama di lahan pasang surut adalah blas.
8. Panen tanaman padi
budidaya tanaman padi sangat mudah,namun butuh keseriusan agar dapat memperoleh hasil maksimal.
berikut adalah langkah-langkah dalam membudidayakan tanaman padi :
1. Pengolahan tanah
- Penebasan rumput-rumput/belukar. Penebasan dilakukan dengan menggunakan sabit. Rumput atau belukar yang sudah ditebas dikumpulkan di dalam lahan agar bisa menjadi pupuk alami.
- Pengolahan tanah.
- Pelumpuran dan perataan tanah.
Keterangan : Pengolahan tanah
dilakukan dua tahap. Setelah pengolahan tahap pertama, tanah digenangi,
agar zat beracun terpisah dari tanah. Tinggi air genangan berkisar
antara 5-10 cm. Untuk mengatur tinggi air genangan dapat dilakukan
dengan memperbesar atau memperkecil bukaan pintu saluran air. Pengolahan
tanah tahap kedua dilakukan dua minggu setelah pengolahan pertama.
2. Pemilihan bibit unggul
Agar memperoleh hasil maksimal penggunaan bibit unggul bersertifikat sangat di perlukan, kita dapat mengetahui bibit padi yang baik dengan cara sebagai berikut:
- Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam.
- Letakan benih yang sudah direndam di atas kain yang sudah dibasahi dengan air.tunggu selama + 2 hari.lihat dan hitung berapa benih padi yang bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik.
3.Persemaian
ada 2 tehnik dalam melakukan persemaian yaitu persemaian basah dan kering.
a. Persemaian basah
- Benih direndam dalam wadah selama + 2X24 jam, kemudian di-angkat dan dibiarkan berkecambah selama 1-2 hari.
- Persemaian dibuat pada lahan yang berair (macak-macak) dan tidak terluapi air pada saat pasang.
- Luas lahan persemaian 300-500 m2 untuk setiap hektar pertanaman.
- Tanah untuk persemaian diolah dua kali (sempurna), bersih dari rumput, belukar, sisa sisa tanaman, kayu, batu, atau lainnya.
- Kemudian tanah diratakan dan diberi pupuk.
- Takaran pupuk untuk setiap meter persegi persemaian: 10 gram urea + 10 gram TSP (atau) 14 gram SP 36) + 10 gram KCl.
b.Persemaian kering
Persemaian kering biasanya dilakukan oleh petani pada musim tanam
pertama (antara bulan oktober- november).Persemaian kering pada dasarnya
hampir sama dengan persemaian basah.
- tempat persemaian dibuat di guludan.
- Benih langsung disemai tanpa direndam. Setelah disemai ditaburi dengan tanah halus abu sekam.
- Untuk mencegah serangan hama orong-orong, benih dicampur dengan insektisida seperti furadan 3G sebanyak 1 gram untuk setiap 1 m2 persemaian.
4. Penanaman
Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya.
- Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu.
- Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
- Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.
- sebelum dilakukan pindah tanam,dapat dilakukan pemupukan agar ketika benih ditanam bisa cepat bersemi (nglilir =Bahasa jawa)
5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali yaitu:
- Penyiangan pertama umur 3 minggu setelah tanam
- Penyiangan kedua umur 6 minggu setelah tanam
Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Dicabut dengan tangan, kemudian dipendan dalam tanah.
- Menggunakan alat siang (gasrok).
- Menggunakan herbisida antara lain DMA-6, Gramoxone, dengan takaran 3–4 liter per hektar dengan volume semprot 400-500 liter per hektar. Apabila ada tanaman yang mati, diadakan penyulaman (umur 1-2 minggu) dengan menggunakan bibit yang masih tersedia dan menyapih tanaman yang sudah tumbuh.
6. Pemupukan tanaman
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung pada keadaan lahannya. Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi.
- Pupuk dasar diberikan pada waktu lahan belum ditanami dengan memberikan pupuk organik dengan takaran 500 Kg/Ha.
- Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
- Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
- Proses pemupukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.
- pemupukan juga dapat dilakukan menggunakan pupuk cair.
- Keadaan air sawah pada saat memupuk harus macak-macak.
- Pengapuran penting artinya untuk menurunkan kemasaman tanah, terutama pada lahan sulfat masam.
- Takaran kapur: 1 ton per hektar.
- Waktu pengapuran: 2 minggu sebelum tanam.
- Keadaan air tanah pada saat pengapuran harus macak-macak.
7. Perlindungan Tanaman (Pengendalian hama/penyakit)
Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang merusak tanaman.oleh karena itu pengendalian OPT harus diperhatikan.baik itu hama, gulma atau penyakit hingga hasil panen bisa maksimal.Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orong-orong, belalang, lembing, sundep,wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa (musuh alami) sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut. Sedangkah penyakit utama di lahan pasang surut adalah blas.
Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan:
- Memelihara kebersihan lingkungan.
- pemanfaatan Tyto Alba sebagai musuh alami tikus.
- Penanaman serempak (satu hamparan sekunder).
- Pemasangan umpan beracun, dengan racun klerat RMB sebanyak 2 kg per hektar, dan diletakkan di beberapa tempat.
- Melaksanakan gropyokan atau pengemposan menggunakan belerang.
8. Panen tanaman padi
Saat panen dapat dilakukan ketika tanaman padi menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Sebagian besar gabah (90%) sudah berwarna kuning.
- Bila digigit gabah patah.
Proses pemanenan tanaman padi dapat dapat dilakukan dengan memotong
batang tanaman padi secara manual menggunakan sabit, kemudian
dikumpulkan dalam satu tempat untuk di rontokkan dengan menggunakan
mesin perontok padi (power Threser) atau dapat menggunakan mesin pemanen
Combine Harvester.
Kehilangan hasil pada saat panen dapat dihindari dengan usaha-usaha sebagai berikut:
- Panen tepat waktu.
- Penggunaan tehnologi mesin pertanian
- Setelah disabit langsung dirontok (paling lambat 1 hari).
- Saat merontok menggunakan alas (tikar atau terpal)